Tinjau Tol Bocimi, Komisi V Tekankan Pentingnya Perencanaan dalam Pembangunan Jalan Tol
Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras bersama tim saat melakukan kunjungan kerja spesifik ke Ruas Tol Bocimi, Rabu (13/11/2024). Foto: Ucha/vel
Sukabumi – Komisi V DPR RI melakukan kunjungan kerja spesifik ke Ruas Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) pada Rabu (13/11/2024). Dalam kunjungan tersebut, Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras menegaskan pentingnya perencanaan yang matang dalam pembangunan jalan tol, khususnya terkait dengan konstruksi.
“Kami melakukan peninjauan di Bocimi, di ruas yang terjadi longsoran dan di section perencanaan yang baru; section 3 dan section 4. Kami mengingatkan kepada pelaksana dan penyelenggara, agar pelaksanaan konstruksinya terlebih dahulu memantapkan perencanaan,” ujar politisi Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya itu usai pertemuan dengan pihak Kementerian PU serta pihak terkait jalan tol Bocimi di sekitar gerbang Tol Parung Kuda, Sukabumi, Jawa Barat.
Andi Iwan menekankan bahwa perencanaan yang baik dan matang sangat krusial, terutama dalam aspek teknis dan pembebasan lahan. Karenanya, Ia mengingatkan penyelenggara proyek untuk memastikan bahwa semua lahan yang digunakan telah bebas dari hambatan dan memenuhi ketentuan teknis.
“Jangan sampai lahan tidak memadai untuk pembangunan konstruksi tersebut dipaksakan untuk dilaksanakan pelaksanaan fisiknya, sehingga tidak memenuhi standar teknis yang dibutuhkan dan yang dikhawatirkan terjadi longsoran-longsoran lagi,” tambahnya.
Lebih lanjut Andi Iwan menyampaikan berdasarkan paparan pihak Kementerian PU bahwa penyebab longsor yang terjadi pada April 2024 lalu adalah adanya mata air baru di sekitar konstruksi. Hal ini lantas menjadi perhatian serius, menurutnya karakteristik tanah dan potensi geologi harus diperhitungkan secara cermat dalam proses perencanaan pembangunan jalan tol.
“Begitu halnya dengan dengan yang longsoran kemarin, penyebab terjadinya longsoran ini kan katanya menurut hasil penelitian mereka terdapat mata air baru. Nah kita berharap bahwa ke depan dalam proses perencanaan itu betul-betul sudah melihat karakteristik tanah seperti apa? Supaya kemudian kendala-kendala ataupun bencana-bencana seperti ini sudah dapat terhindarkan ke depannya,” pungkasnya.
Pada 3 April 2024 lali telah terjadi longsor pada KM 64+600 A Jalan Tol Ciawi-Sukabumi Seksi 2 dari arah Jakarta menuju Sukabumi. Akibat longsor tersebut, lalu lintas dari arah Jakarta dialihkan melalui gerbang tol Cigombong dan lalu lintas dari arah gerbang Tol Parungkuda ditutup. Ruas jalan tersebut sudah kembali beroperasi tanpa tarif pada 24 September 2024 dan bertarif sejak 12 Oktober 2024.
Selain meninjau lokasi longsor tersebut, tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI juga melakukan peninjauan langsung ke lokasi konstruksi pembangunan jalan tol Ciawi-Sukabumi Seksi 3. Pada seksi ini rencananya terbentang sepanjang 13,70 km.dari Gerbang Tol Parungkuda hingga Gerbang Tol Sukabumi Barat. (uc)